Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) adalah platform bergengsi bagi mahasiswa dari seluruh Indonesia untuk memamerkan keterampilan dan kreativitas mereka di berbagai bidang seni.
Oleh: Andi Muhammad Rendi Ramadhan
Mahasiswa UNM yang Magang FAJAR
Peksiminas tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga tempat untuk mengekspresikan budaya, mengeksplorasi potensi diri, dan memberikan penghargaan terhadap karya seni generasi muda. Di antara peserta dari berbagai perguruan tinggi, mencapai lima besar dalam salah satu lomba Peksiminas merupakan prestasi luar biasa yang patut diapresiasi.
Perjalanan menuju Peksiminas tidaklah mudah. Sebelum ke tahap nasional, peserta harus melewati seleksi di tingkat kampus dan provinsi. Kompetisi di Peksiminas biasanya diikuti peserta dengan bakat luar biasa di bidang seni tari, musik, rupa, teater, dan sastra. Mereka yang sampai ke tingkat nasional adalah yang terbaik dari daerah masing-masing.
Peserta harus memiliki kemampuan teknis yang tinggi, kreativitas, adaptabilitas, dan mental yang kuat. Proses seleksi yang ketat dari tingkat lokal hingga nasional mengharuskan peserta untuk terus berlatih, mengembangkan diri, dan mengatasi tekanan dari persaingan yang sangat kompetitif.
Salah satu mahasiswa yang berhasil masuk dalam posisi lima besar lomba lukis Peksiminas adalah Fadhil Maulana dari Universitas Negeri Makassar (UNM). Dia menceritakan perjalanan persiapannya untuk lomba ini. “Persiapan tidak mudah. Ada banyak tahapan yang harus dilalui, mulai dari latihan, mengembangkan konsep, hingga konsultasi dengan dosen pembimbing,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, setiap sesi konsultasi sangat membantu dalam memperbaiki karya. Dari konsep visual hingga teknis penggarapan, semua aspek dikonsultasikan untuk mencapai standar yang diinginkan.
Fadhil merasa bahwa pengalaman selama lomba sangat berharga. “Setiap detik di lomba ini adalah momen yang tidak bisa dilupakan. Selain kompetisi, saya dapat berkenalan dengan banyak orang dari berbagai provinsi, dan itu membuat pengalaman ini semakin berarti,” ujarnya.
Dalam lomba ini, Fadhil memilih menggunakan medium cat akrilik pada kanvas berukuran 1×1 meter. “Saya memilih akrilik karena cepat kering dan lebih mudah dikontrol dibandingkan cat minyak,” jelasnya.
“Lukisan saya menggunakan goresan atau sapuan kuas yang kuat untuk memberikan karakter pada karya saya, agar memiliki rasa yang berbeda ketika dipandang dibandingkan dengan karya-karya lain.”
Karya Fadhil menggambarkan seorang ayah yang menggendong anaknya di pundak sambil menggenggam telepon genggam. “Ini melambangkan generasi penerus yang harus mampu mengikuti perkembangan teknologi tanpa melupakan akar budaya mereka,” paparnya.
“Pesan yang ingin saya sampaikan adalah bahwa generasi muda harus menghargai dan melestarikan budaya, meskipun mereka hidup di era digital.”
Dosen pembimbing Fadhil, yang terlibat langsung dalam proses persiapan, memberikan pandangannya mengenai pengalaman lomba mahasiswa. “Lomba sangat penting karena selain meningkatkan keterampilan, juga melatih mental dan membentuk kepribadian mahasiswa agar siap berkompetisi. Di dalam lomba, banyak hal yang dilatih, mulai dari kemampuan teknis hingga kesiapan mental untuk bersaing,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa kompetisi membantu mahasiswa memahami pentingnya daya saing dan kerja keras, yang tidak hanya diperlukan di Peksiminas tetapi juga saat mereka lulus dan masuk ke dunia kerja di bidang seni dan desain.
Setelah meraih posisi lima besar, Fadhil memiliki harapan yang besar untuk kegiatan seni di masa depan. “Saya berharap lebih banyak teman-teman mahasiswa yang terlibat dalam lomba seni, sehingga mereka bisa mengekspresikan ide-ide dan bakat mereka,” ujarnya.
Peksiminas XVII berlangsung dari tanggal 2 hingga 6 September 2024 diselenggarakan di Kampus A dan Kampus B, Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Keberhasilan meraih posisi lima besar pada Peksiminas XVII 2024 bukanlah hal yang mudah. Dalam kompetisi ketat dengan peserta dari 31 provinsi di seluruh Indonesia, pencapaian ini mencerminkan talenta dan kerja keras yang luar biasa.
Pencapaian tersebut tidak hanya menjadi sebuah prestasi, tetapi juga motivasi untuk terus berkembang, berkreasi, dan menjadi lebih baik di masa depan. Selain itu, pengalaman berharga dari mengikuti Peksiminas ini akan menjadi modal penting dalam perjalanan karier seni di masa mendatang. (*)