Selain itu, Husniah menyebutkan rencana pemberian beasiswa kepada guru-guru yang berprestasi di bidang teknologi. “Mereka adalah garda terdepan pendidikan, dan kami ingin mereka terus berkembang sesuai tuntutan zaman,” tambahnya.
Sementara Calon Wakil Bupati, Darmawangsyah Muin, menambahkan bahwa pihaknya akan mengembangkan teknologi storytelling untuk memperkenalkan sejarah Gowa kepada anak-anak dengan cara yang lebih menarik, seperti pembuatan film pendek. “Banyak negara berhasil menarik wisatawan dengan storytelling sejarahnya. Kita bisa melakukan hal yang sama untuk menghidupkan kembali heroisme dan kebanggaan akan sejarah Gowa,” kata Darmawangsyah.
Ia juga menekankan pentingnya mengembalikan pelajaran bahasa daerah (muatan lokal) ke kurikulum SD dan SMP. “Kami ingin anak-anak di Gowa mengenal bahasa daerah mereka sejak dini. Selain itu, digitalisasi storytelling akan menjadi program unggulan kami untuk memperkuat muatan lokal,” tutup Darmawangsyah.
Debat yang mengangkat tema “Meningkatkan Layanan Masyarakat Berbasis Kebutuhan Daerah” ini menjadi ajang bagi pasangan calon Hati Damai untuk memperlihatkan visi mereka terkait pendidikan yang relevan dan berakar pada kebutuhan lokal. (*)