“Menanggapi permasalahan tersebut,
Tim PKM ITBM Balik Diwa memberikan solusi penerapan teknologi berbudi daya dalam ember (Budikdamber),” ujarnya.
Budikdamber ikan lele dan pengolahan diversifikasi olahan ikan lele berupa produk abon dan nugget.
“Pada kegiatan pengabdian ini, jenis ikan yang dipilih adalah ikan lele. Ikan lele lebih mudah dipelihara dalam ember juga disenangi oleh sebagian masyarakat karena rasanya yang gurih,” ucapnya.
Anggota Kelompok Dasawisma RT 004 dapat melakukan budi daya dan mengolah lalu menjual di sekitar pondok pesantren sebagai lauk juga dapat menjual langsung ikan lelenya ke dapur pondok sebagai salah satu menu makan santri.
“Program kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan beberapa tahapan,” ucapnya.
Tahapan program yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, serta keberdayaan masyarakat mitra.
Ini dalam pelaksanaan kegiatan dan penerapan teknologi sebagai usaha agar dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh mitra.
Langkah tersebut dituangkan ke dalam tahapan pelaksanaan kegiatan, meliputi sosialisasi, pelatihan, penerapan teknologi, pendampingan, monitoring dan evaluasi.
Keberlanjutan program ini diharapkan dapat mengembangkan UMKM bagi anggota Dasawisma RT 004 sehingga mendukung implementasi komitmen nasional dalam upaya untuk mensejahterakan masyarakat.
Khususnya pada poin empat SDGs yakni Pekerjaan Layak & Pertumbuhan Ekonomi, dan poin satu SDGs dapat tercapai yaitu Tanpa Kemiskinan.
Anggota kelompok Dasawiswa diharapkan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan, mampu membuka lapangan kerja sehingga bisa berpenghasilan tambahan untuk ekonomi keluarga.