English English Indonesian Indonesian
oleh

UMKM Belum Berdaya, Produksi Tak Menentu

Ciptakan Oleh-oleh Khas

Pengamat Ekonomi dan Budaya dari  Universitas Muslim Maros (UMMA), Dr Syamsul Bakhtiar Ass, SE, MM menuturkan Rammang-rammang kini sudah menjadi objek wisata internasional.  Sebaiknya ada usaha yang dikembangkan secara ekonomi plus bisa menjadi identitas Rammang-rammang. Saat ini, produk UMKM masih kurang, belum ada yang khas yang bisa jadi oleh-oleh.

Dari sisi kerajinan, kata dia, bisa ada produk gantungan kunci seperti karst atau gambar perahu. Untuk kuliner, sudah ada produk dari warga setempat namun masih umum seperti keripik ikan itu. Belum ada yang khas dan berbeda.

“Kalau secara umum khas Maros, sudah ada. Beberapa makanan kalau disebut seperti jagung dan roti maros, orang pasti tahu kalau itu dari Maros. Namun, hingga kini belum ada yang identik dengan rammang-rammang. Itu bagus dikembangkan,” ujarnya.

Meski demikian, untuk mengembangkan produk, harus melihat potensi yang ada di sana karena ini berhubungan dengan bahan baku. Sebab, ada  cost atau harga jual yang harus diperhitungkan.  Apalagi, secara geografis Rammang-rammang diuntungkan karena letaknya strategis. Lokasinya dekat dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin (Sulhas) Makassar. Sisa menyiapkan apa yang pengunjung sukai.

Hanya saja, selain kualitas yang harus utama, kemasan juga berpengaruh terhadap nilai jual produk. “Kemasan harus menarik dan higienis, bisa diproduksi dalam jumlah yang besar,” ujarnya.

Untuk mengembangkan itu,  tetap diperlukan sentuhan pemerintah. Menurutnya, intervensi yang bisa dilakukan pemerintah, selain pemberian modal melalui bantuan hibah juga masyarakat dibekali pelatihan-pelatihan pengemasan yang baik agar bisa bertahan berbulan-bulan.

News Feed