Mantan Kapolda Sulut ini pun mengimbau kepada semuanya untuk aktif berperan dalam pelaksanaan Pilkada dan ikut serta mendukung supaya situasi kamtibmas tetap kondusif.
“Saya mengajak seluruh elemen masyarakat Sulsel untuk bergandengan tangan bekerja bersama menjaga situasi kamtibmas serta menghilangkan paham paham inteloranisme, radikalisme dan terorisme,” imbaunya.
Sementara itu, Ketua Majlis Fatwa JI Sulsel, Imtihan Syafii menegaskan bahwa pembubaran organisasinya didasarkan pada ilmu serta kajian mendalam. Mereka sadar bahwa selama ini paham serta tindakan radikalisme yang diterapkan adalah sebuah kesalahan besar.
“Hasil kajian kami sampai pada kesimpulan kami harus membubarkan diri karena apa yang kami pilih kemarin benar-benar telah mendatangkan kemudaratan, kerusakan dan kami tidak ingin meneruskannya, sebab iu sesuatu yang sebenarnya tidak diperkenankan dalam Islam,” tegasnya.
Menurutnya, pembubaran JI mungkin akan sulit dipercaya masyarakat, namun ia memastikan bahwa itu adalah sebuah kebenaran yang seharusnya bisa diterima oleh semua pihak.
“Jadi kalau bagi sebagian masyarakat sulit dipercaya ini benar gak, Jemaah Islamiyah ini bubar. Kami semuanya berkumpul karena ilmu dan kita terus belajar, dan ketika kita sampai pada perbaikan ilmu yang terkahir, maka itulah yang akhirnya membawa kita kepada pembubaran ini,” tekan dia.
Di sisi lain, Imtihan membeberkan, setidajnya ada lebih dari 140 anggota dari total sekitar 6 ribu yang hadir sebagai perwakilan JI dalam deklarasi pembubaran tersebut.