FAJAR, MAKASSAR – Video viral tiga tidak dibayar saat momen debat Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar beberapa waktu lalu menjadi bola liar.
Sebab, dalam video yang beredar, nama tim Seto-Rezki (Sehati) ikut terbawa, karena diduga menjadi pihak yang tidak membayar usai menyantap bakso hingga ludes.
Hal tersebut kemudian dianggap sebagai fitnah dan kampanye hitam yang merugikan pasangan Andi Seto dan Rezki. Untuk memastikan itu, Tim Gerakan Andi Seto (GAS) mencari tahu bukti dari video yang beredar luas di media sosial tersebut.
“Sejak viral Sabtu hingga Senin ini, Kami terus melakukan investigasi penyebab tidak dibayarnya tiga pedagang bakso gerobak itu. Dari hasil penelusuran kami disimpulkan, tim kami difitnah, ini adalah opini sesat yang tentunya sangat merugikan kami,” ujar ketua GAS, Ilank Radjab, Senin, 28 Oktober.
Bahkan, Illank mengaku jika pihaknya telah mengantongi informasi dari pedagang bakso dimaksud. “Kami telah mengantongi keterangan resmi dari ketiga pedagang bakso gerobak itu,” lanjutnya.
Sementara itu, pedagang bakso gerobak yang menjadi salah satu korban, Randi, mengklarifikasi bahwa dirinya tidak pernah menyebut Tim Andi Seto-Rezki seperti dalam video yang beredar.
Justru kata dia, yang menyebut oknum yang menghabiskan bakso dari tim Sehati adalah oknum yang mengenakan oranye dan diduga salah satu dari tim paslon nomor urut 3, INIMI.
“Saya klarifikasi soal video itu tidak pernah sama sekali menyebut Tim Andi Seto-Rezki. Justru yang menyebut Paslon ada orang berbaju oranye entah dari Tim INIMI atau bukan yang merekam video viral tersebut yang menyebut nomor dua,” kata dia.