FAJAR, PINRANG — Tower telekomunikasi milik PT Tower Bersama Group (TBG) akhirnya mulai dibongkar.
Pembongkaran tower tersebut atas desakan dan perjuangan warga yang selama tiga tahun memperjuangkan hak atas rasa aman dan lingkungan.
Warga Tonyamang yang didampingi Pengurus Pusat Kesatuan Mahasiswa Pelajar Pinrang (PP-KPMP) bersama Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar akhirnya berhasil memperjuangkan pembongkaran tower tersebut.
Salah satu Warga Tonyamang Sudirman Arif mengatakan bahwa perjuangan panjang warga untuk memindahkan tower telekomunikasi yang telah berdampak pada kerugian materil maupun immateril warga sekitar bukanlah tanpa alasan.
“Sepanjang perjuangan kami, sudah banyak tenaga, pikiran hingga air mata terkuras, yang menandai betapa sulitnya menghadapi perusahaan besar yang bebal dan abai terhadap aspirasi warga,” katanya.
Sudirman menuturkan bahwa perjuangan dengan kekuatan warga yang solid dan pendampingan dari PP-KPMP bersama LBH Makassar sehingga pihaknya bisa memperjuangkan hak-hak warga Tonyamang.
“Namun karena adanya perlawanan, persatuan dan kekuatan warga kita bisa menang,” tegas Sudirman Arif.
Menurut Sudirman, dampak yang ditimbulkan selama berdirinya tower telekomunikasi terhadap warga sekitar radius adalah kerusakan barang elektronik yang tanpa adanya ganti rugi yang setimpal.
Senada dengan warga lainnya, Abdul Azis Katuo mengucapkan bahwa adanya suara bising serta kekhawatiran akan adanya dampak radiasi dari menara telekomunikasi, bahkan yang paling parah warga telah dikriminalisasi karena protes.
