FAJAR, MALILI-Debat perdana kandidat calon Bupati dan Wakil Bupati Luwu Timur sudah selesai. Masing-masing paslon, masih fokus dalam pemaparan visi misi. Belum ada tawaran inovatif.
Meski dalam debat kandidat ini ada tensi, saling serang menyerang dalam upaya meningkatkan images (citra) atau menurunkan citra kandidat lain. Hal ini masih dalam tataran normatif. Belum ada yang menonjol.
“Belum ada tawaran inovatif yang membedakan secara kuat. Semuanya ingin meningkatkan saja. Jadi masih berada dalam tataran normatif,” kata Pakar Politik Unhas, Prof Sukri Tamma, Minggu (27/10/24).
Guru Besar Unhas ini bilang, ketiga pasang kandidat ini, memang harus mengakui kelebihan Budiman dan Irwan Bachri Syam (Ibas) ada di pemerintahan. Keduanya sama-sama berpengalaman di pemerintahan. Sementara Isrullah mampu mengimbangi keduanya.
Akan tetapi bebernya, dalam aspek kebijakan pemerintah kedua kandidat, baik itu Budiman atau Ibas harus lebih berhati-hati. Sebab keduanya pernah di posisi itu. Artinya, saling mengenal atau mengetahui kelemahan masing-masing.
“Jadi belum ada yang menonjol. Yang diharapkan masyarakat. Betul-betul membuka inovasi. Hal baru yang tidak dimiliki daerah lain. Ataukah, bagaimana potret masalah dimasyarakat diselesaikan,” ungkapya.
Jika para kandidat atau calon pemimpin fokus dalam pemaparan visi misi sambungnya, maka mengeksplor visi misi harus disampaikan secara objektif. Dan bagaimana mengantisipasinya ke depan.
“Ini saya tidak lihat dari debat kandidat semalam. Dan saya kira, masih ada debat kandidat kedua. Kita akan menunggu hasil evaluasi dari masing-masing tim,” tuturnya.