FAJAR, MAKASSAR — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulselbar berupaya meningkatkan indeks literasi dan inklusi keuangan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Salah satu upayanya terlihat dalam kegiatan Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) Akbar yang menyasar 500 UMKM perempuan di Kota Makassar.
Kegiatan ini dilakukan bekerja sama dengan PT Pemodalan Nasional Madani (PNM). Mereka memberikan edukasi dalam rangka meningkatkan literasi keuangan bagi para pelaku UMKM perempuan.
Pjs Wali Kota Makassar, Andi Arwin Azis, memberikan apresiasi terhadap program yang dijalankan oleh PNM. Menurutnya, program ini tidak hanya fokus pada peningkatan perekonomian masyarakat, tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang melalui edukasi keuangan.
“Program ini patut diapresiasi dan didorong agar semua lembaga pemerintah melakukan hal yang sama. Cakupannya harus diperbesar dan diperluas lagi,” ujar Andi Arwin Azis, Senin, 14 Oktober, 2024.
Direktur OJK Sulselbar, Budi Susetiyo, menyampaikan bahwa UMKM berkontribusi signifikan terhadap stabilitas dan pertumbuhan ekonomi. Yakni dengan menciptakan lapangan kerja, mendorong inovasi, serta memperkuat ekonomi lokal.
Dengan beragamnya produk dan layanan jasa keuangan yang tersedia, penting bagi pelaku UMKM untuk mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan finansial mereka dengan cermat saat memilih sumber permodalan yang tepat. Hal ini untuk memperkuat bisnis mereka dan memungkinkan pertumbuhan yang berkelanjutan.
“Edukasi keuangan menjadi bekal penting bagi UMKM dalam mengelola utang secara efektif dan memilih opsi pembiayaan yang sesuai,” ulasnya.
