FAJAR, MAKASSAR– Ekonomi Sulsel menguat, hal in ditunjukan kinerja perbankan yang menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan. Menurut data yang dilansir dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulsel, aset perbankan tumbuh sebesar 7,78% year on year, mencapai Rp198,95 triliun pada Agustus 2024, dibandingkan Rp184,58 triliun pada Agustus 2023.
Pertumbuhan juga terlihat pada dana pihak ketiga (DPK) yang meningkat 8,61% menjadi Rp133,64 triliun. DPK terdiri dari tabungan Rp77,39 triliun (59%), deposito Rp34,44 triliun (26%), dan giro Rp21,80 triliun (16%). Tahun lalu, total DPK berada di Rp123,05 triliun.
Dari segi kredit, total pinjaman per Agustus 2024 mencapai Rp162,32 triliun, dengan rincian kredit produktif sebesar Rp89,34 triliun dan kredit konsumtif Rp72,98 triliun. Tingkat Non-Performing Loan (NPL) untuk kredit produktif tercatat sebesar 4,13%, sedangkan untuk kredit konsumtif hanya 1,59%.
Kepala OJK Sulselbar, Darwisman, mengungkapkan bahwa pertumbuhan kredit yang positif didorong oleh sektor perdagangan besar dan eceran, yang mencapai Rp38,66 triliun. Sektor lain yang menyusul adalah kepemilikan peralatan rumah tangga dengan nilai Rp28,51 triliun dan kredit kepemilikan rumah tinggal sebesar Rp24,99 triliun.
“Penyaluran pembiayaan pada perusahaan pembiayaan juga menunjukkan pertumbuhan positif, terutama dalam pembiayaan kendaraan bermotor yang naik 12,18%, dengan konsentrasi terbesar di Kota Makassar,” jelas Darwisman.
Darwisman menambahkan bahwa pembangunan infrastruktur dan pelayanan dasar menjadi fokus dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, untuk mendukung pengembangan ekonomi, termasuk penyediaan perumahan.
