HARIAN.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR–Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares mengkritik kinerja para petugas yang ada di ruang VAR. Kata dia, mereka tidak punya ketegasan dalam memberikan keputusan kepada wasit.
“Siapa pun yang mengambil keputusan di ruang VAR harus tegas, karena mereka akan bertanggung jawab. Tetapi kalau ini tidak berfungsi dengan baik, maka tentu ada yang harus bertanggung jawab,” ujarnya.
Lebih lanjut juru taktik yang identik dengan kepala plontos itu mengaku, kritik ini diberikan demi melihat kualitas Liga Indonesia berkembang. Sebab, hal-hal seperti ini bisa dijadikan pelajaran terbaik untuk meningkatkan kualitas liga.
“Di awal saya selalu bilang VAR harus ada. Sekarang VAR sudah ada, tetapi yang mengambil keputusan juga harus adil dan tegas. Saya tidak menyalahkan wasit, saya hanya ingin melihat sepak bola Indonesia berkembang,” terangnya.
Dia juga mengatakan, memang kesalahan merupakan hal wajar. Namun jika itu sering berulang, maka perlu diingatkan juga. Sebab kata dia, jika pemain dan pelatih bisa bersalah, maka wasit dan petugas VAR juga bisa melakukan hal yang sama.
“Saya mendengar, ada keinginan membuat Liga Indonesia menjadi yang terbaik di Asia Tenggara. Maka hal itu bisa diawali juga dengan kualitas wasit yang baik saat memimpin setiap pertandingan,” tuturnya.
Dia menyarankan, wasit dan petugas VAR harus bekerja tegas. Jika memang ada kesalahan yang dilakukan pemain dan harus berbuah pelanggaran, maka itu harus diberikan secara adil dan fair.
“Bagi PSM, sembilan pertandingan itu merupakan sebuah keajaiban untuk mendapat penalti. Kalau memang pelnggaran, berikan saja. Toh belum tentu juga pemain kami bisa mencetak gol lewat penalti,” harapnya.
