“BUMN Penyelenggara menghadirkan berbagai jenis produk, mulai dari furnitur, batik, aksesoris, anyaman plastik daur ulang, hingga kerajinan lainnya,” tambah Edwin.
Sekretaris Provinsi Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, menyatakan bahwa bazar ini sangat bermanfaat bagi UMKM, khususnya dalam mengatasi kendala regenerasi pelaku usaha kriya. Menurut Jufri, jika generasi muda tidak meneruskan seni kriya, keberlanjutan sektor ini terancam dalam 20 tahun ke depan. “Kita harus menarik minat anak muda untuk ikut dalam seni kriya agar sektor ini bisa bertahan,” ujarnya.
Selain regenerasi, Jufri juga menyoroti permodalan dan daya tahan produk sebagai tantangan utama bagi pelaku UMKM. Terkait permodalan, ia menyebutkan bahwa akses kredit bisa menjadi solusi, namun aspek daya tahan produk masih memerlukan penelitian. “Pemprov Sulsel selalu berkolaborasi dengan akademisi untuk mengkaji dan mencari solusi atas permasalahan ini,” tambahnya.
Melalui Bazar BerKRIYAsi ini, BUMN menunjukkan komitmen konkret dalam mendukung sektor UMKM agar dapat berkembang dan bersaing, serta membangun kesadaran masyarakat untuk lebih mencintai produk lokal. (edo)