SENGKANG, FAJAR — Peristiwa kegaduhan yang disebabkan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Pasar Mini Tokampu, Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo direspons cepat. Dinas Kesehatan (Dinkes) membentuk kader kesehatan jiwa.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinses Wajo drg Armin Adela, Kamis, 24 Oktober 2024. Kata dia, keributan di dalam pasar belum lama ini, mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
“Sekarang kita bentuk tim kesehatan jiwa di setiap desa untuk menangani ODGJ,” ujarnya.
Kader kesehatan jiwa ini akan bermitra dengan pengelola program kesehatan jiwa di puskesmas setempat. Tujuannya untuk membina ODGJ dan keluarganya.
“Mereka (kader kesehatan jiwa) akan bekerja sama dengan pengelola program kesehatan jiwa di puskesmas untuk membina ODGJ serta memberikan pendampingan kepada keluarganya,” ucap Armin.
Tidak sedikit ODGJ yang terpaksa dipasung karena dianggap rawan melukai orang di sekitarnya. Padahal sebenarnya, pemasungan tidak dianjurkan di Indonesia. Namun, banyak keluarga yang melakukannya untuk mencegah ODGJ melukai orang lain.
Sebelumnya, ODJG berulah di Pasar Mini Tokampu, Sabtu, 19 Oktober. Itu disampaikan Kapolsek Tempe, AKP Chandra Said Nur. “Keributannya saat aktivitas di pasar berlangsung,” bebernya.
Kegaduhan bermula ketika Muhajir (30) mengejar kakak kandungnya, Agus Supriyadi menggunakan senjata tajam sampai di Pasar Mini.
“Sampai di pasar, Muhajir tidak menemukan Agus, sehingga mengamuk dan mengacak-acak dagangan, sayur-mayur penjual,” jelasnya.
Selain itu, Muhajir juga mengejar orang-orang dan anak di bawah umur dengan sajam. Beruntung warga beramai-ramai berupaya mengamankan ODGJ tersebut. (man/zuk)