Ia mengatakan ada kehadiran militer yang besar di daerah itu, dengan puluhan tank Israel mengepung kompleks medis tersebut.
Fasilitas medis kedua di Gaza utara, Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, tidak beroperasi pada hari Senin ketika tentara Israel menyerbu sebuah sekolah dan menahan para pria di sana sebelum membakar fasilitas tersebut. Api mencapai generator rumah sakit, yang menyebabkan pemadaman listrik.
Mahmoud dari Al Jazeera mengatakan panel surya di atap juga rusak, “menyebabkan Rumah Sakit Indonesia tidak memiliki sumber listrik apa pun”, termasuk untuk jalur darurat seperti inkubator.
Mereka yang dievakuasi dari Rumah Sakit Indonesia dipindahkan ke Rumah Sakit Kamal Adwan, sebuah fasilitas berukuran sedang yang kesulitan menampung pasien melebihi kapasitas.
Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan tidak dapat menjangkau ketiga rumah sakit di Gaza utara – Kamal Adwan, Rumah Sakit Indonesia, dan Rumah Sakit al-Awda – meskipun telah meminta akses untuk mengizinkan masuknya bantuan.
Kantor Hak Asasi Manusia PBB mengatakan bahwa mereka “semakin khawatir dengan cara militer Israel melakukan permusuhan” di Gaza utara, juga dengan “campur tangan yang melanggar hukum terhadap bantuan dan perintah kemanusiaan yang menyebabkan pengungsian paksa”. (amr)