SENGKANG, FAJAR — Kebakaran di lokasi pengeboran sumur gas, Desa Lamata, Kecamatan Gilireng, Kabupaten Wajo membuat pekerja panik. Kebakarannya terjadi saat aktivitas pengeboran berlangsung sekitar pukul 01.30 Wita, Rabu, 23 Oktober 2024.
Dari hasil keterangan yang diperoleh kepolisian dari sejumlah pekerja, semburan api tiba-tiba muncul dari dalam sumur dan tidak bisa diantisipasi.
“Api kemudian membesar dan tidak bisa diantisipasi. Sehingga pekerja panik dan meninggalkan lokasi drilling,” ujar Kanit Intelkam Polsek Gilireng, Bripka Herwan.
Pihak kepolisian juga belum dapat memastikan pemicu terjadinya kebakaran. Hingga sekarang aktivitas pengeboran diberhentikan sementara waktu.
“Kejadian ini membuat warga disekitar lokasi panik, karena dikhawatirkan kebakaran meluas ke area perkebunan,” ucapnya.
Semburan api berhasil dipadamkan oleh pihak safety PT. EEES sekitar pukul 05.00 Wita. Artinya semburan tersebut berlangsung selama empat jam.
General Manager Blok Sengkang Farid Gaffar menjelaskan, kebakaran terjadi di puncak menara rig sumur KB 10. Api berhasil dipadamkan berkat respons cepat dan koordinasi tanggap darurat di lokasi.
“Betul situasi bertahap ditangani sekitar jam 5 subuh dini hari. Tidak ada korban jiwa maupun terluka atas insiden ini,” tuturnya.
Kebakaran juga tidak berdampak terhadap lingkungan maupun masyarakat sekitar. Sebab, sumur berada cukup jauh dari permukiman.
“Tidak ada gangguan terhadap jaringan gas maupun suplai listrik di sekitar wilayah tersebut. Infrastruktur energi tetap berfungsi normal dan pasokan untuk masyarakat tidak terganggu sama sekali,” tuturnya.