English English Indonesian Indonesian
oleh

Masa Keveteranan Pembela : Seroja Timor-Timur

(Terkait Revisi UU No. 15 Tahun 2012 Tentang Veteran RI)

Oleh: Efraim Lakburlawal, Ketua Wantimda LVRI Sulselbar

Timor Leste (dahulu Timor-Timur) pada masa penjajahan Portugis dikenal sebagai Timor Portugis. Sejak 17 Juli 1976 hingga tahun 1999, Timor-Timur menjadi bagian dari wilayah NKRI sebagai provinsi ke-27, melalui UU No. 7/1976 yang diperkuat oleh Tap MPR No. 6/1976. Integrasi Timor-Timur ke dalam wilayah NKRI melalui Operasi Seroja, dipimpin oleh pemerintah Indonesia di bawah Presiden Soeharto. Para pejuang yang tergabung dalam Operasi Seroja tersebut diberikan status veteran, terhitung sejak 21 Mei 1975 hingga 17 Juli 1976.

Fakta Sejarah

Revolusi Bunga (Revolução dos Cravos) merupakan kudeta militer yang terjadi pada 25 April 1974 di Lisbon, Portugal. Kudeta ini dilakukan oleh perwira militer untuk menggulingkan rezim otoriter Estado Novo, yang dikenal dengan praktik-praktik represif, seperti penyiksaan, penahanan, bahkan pembunuhan terhadap lawan politiknya. Revolusi ini dipimpin oleh Victor Alver, Otelo Saraiva, dan Kapten Rolenso.

Pada 25 April 1974 pukul 00:20, melalui Radio Renasença, diputar lagu “Grândola, Vila Morena,” yang kala itu dilarang keras. Lagu ini menjadi sinyal bahwa angkatan bersenjata siap mengambil alih kekuasaan. Enam jam kemudian, rezim Caetano menyerah, dan Caetano dipaksa menyerahkan kekuasaan kepada Jenderal Spinola. Ia kemudian menjalani sisa hidupnya di Brasil. Kudeta ini berhasil mengakhiri rezim otoriter dan menggantinya dengan sistem demokrasi.

Kudeta militer yang dipimpin Jenderal António de Spinola pada 25 April 1974 turut memengaruhi nasib Timor-Timur. Saat Spinola berkuasa, Portugal memulai dekolonisasi atas wilayah-wilayah jajahannya. Hal ini menyebabkan kekosongan kekuasaan di Timor-Timur, yang diibaratkan seperti anak ayam kehilangan induk.

News Feed