English English Indonesian Indonesian
oleh

Krisis Air Bersih Meluas di Bone, Merata di 24 Kecamatan

BONE, FAJAR – Kekeringan di Kabupaten Bone dilaporkan terus meluas. Tercatat 24 dari 27 kecamatan telah masuk status bahaya tinggi kekeringan.

Kondisi ini mulai mengancam kawasan pertanian di Kabupaten Bone. Pj Bupati Bone Andi Winarno mengatakan akan mengecek kondisi ini ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Termasuk untuk bantuan air bersih dan pompanisasi.

Pemkab saat ini masih mengantongi bantuan dari Menteri Pertanian yang bisa didistribusikan ke wilayah-wilayah terdampak ini. “Jadi bantuan dari kami ini akan kami cek lagi. Karena untuk ini (alat) sudah ada, yang dari Kementan,” jelasnya, kemarin.

Dampak kekeringan ini memang cukup terasa. Dalam sebulan terakhir angka kebakaran di Bone juga meningkat.

“Jadi kami sudah imbau masyarakat untuk hati-hati. Kami sudah imbau dengan meningkatnya juga suhu. Apalagi, satu bulan terakhir banyak sekali kebakaran,” tandasnya.

Sementara itu Plt Kepala BPBD Bone Zuhdi Muhammad mengatakan selain pompanisasi, pemkab sejauh ini telah menyalurkan bantuan air bersih ke empat kecamatan. Tiga di kawasan Kota Watampone, yaitu Kecamatan Tanete Riattang, Tanete Riattang Timur, dan Tanete Riattang Barat, dan satu titik di Kecamatan Palakka.

“Jadi daerah yang sudah disuplai tiga kecamatan kota (Dapil 1) dan satu termasuk di Palakka,” ujarnya.

Suplai air bersih ini dikhususkan untuk daerah yang benar-benar urgen seperti wilayah Bajoe di Tanete Riattang Barat. Hanya saja ditanya soal rincian jumlah kubiknya, Zuhdi belum menyebutnya.

Sementara soal ancaman kekeringan wilayah pertanian, pemkab akan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian, Tanam Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan.

News Feed