Dunia semakin mengarah pada digitalisasi di berbagai sektor, termasuk hiburan, perdagangan, dan seni. Banyak negara mendorong ekonomi digital, dan ekonomi kreatif berperan besar dalam memanfaatkan teknologi ini. Kebijakan ekonomi kreatif sering dikaitkan dengan transformasi digital yang dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi di berbagai bidang seperti desain, game, musik, dan film, yang semuanya memiliki potensi besar di pasar internasional.
Pembangunan yang berkelanjutan memerlukan inovasi untuk mengatasi tantangan lingkungan, sosial, dan ekonomi. Ekonomi kreatif sering kali menghasilkan solusi yang lebih berkelanjutan, seperti desain ramah lingkungan, pengelolaan sampah berbasis komunitas, dan pariwisata yang menghargai ekosistem lokal. Inovasi dari sektor ekonomi kreatif dapat menjadi kunci dalam menciptakan model pembangunan yang lebih inklusif, adil, dan ramah lingkungan.
Pengembangan ekonomi kreatif untuk masyarakat merupakan salah satu strategi yang efektif untuk meningkatkan kesejahteraan, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong inovasi. Ekonomi kreatif yang mengandalkan ide-ide dan kreativitas sebagai sumber daya utamanya, sehingga dapat mencakup berbagai sektor seperti seni, budaya, teknologi, dan kuliner. Pemerintah dan lembaga terkait dapat menyediakan program pelatihan untuk mengasah keterampilan kreatif masyarakat di bidang seperti desain, seni, musik, fotografi, kuliner, dan teknologi digital. Program pendidikan vokasional dan pengembangan keterampilan ini bisa dilakukan di sekolah, pusat pelatihan, atau melalui program komunitas. Pemerintah mendorong terbentuknya ekosistem kreatif dengan menghubungkan pelaku industri kreatif dengan lembaga pendidikan, komunitas kreatif, dan investor. Hal ini bisa dilakukan dengan membangun Creative Hub atau ruang kerja bersama (co-working space) di mana masyarakat dapat bertemu, berkolaborasi, dan berbagi ide.