Sementara hasil uji coba akan dievaluasi, sebelum kurikulum diterapkan lebih luas.
Disdik Bone, bekerja sama dengan ICRAF Indonesia, telah menggodok kurikulum mulok pangan lokal sejak Maret 2024.
Disdik membentuk tim pengembang kurikulum diketuai oleh Sekretaris Dinas Pendidikan, dan beranggotakan guru pelopor dari sejumlah SD dan SMP di Kabupaten Bone serta peneliti ICRAF.
Koordinator Provinsi Sulsel Icraft Indonesia Muhammad Syahrir menjelaskan kegiatan riset-aksi Land4Lives hanya digelar di tiga daerah di Indonesia. di Sumatera Selatan yang dinilai memiliki iklim basah, Sulsel mewakili iklim sedang dan Nusa Tenggara Timur (NTT) mewakili iklim kering.
Di Sulsel, lokus kegiatan Land4Lives adalah Kabupaten Bone. Kerja sama di Bone ini dipilih setelah melakukan sejumlah riset, di mana Bone dinilai cukup ideal karena memiliki karakteristik topografi yang lengkap.
“Jadi kami juga menyasar pertama dari aliran sungai, salah satu yang jadi prioritas perbaikan adalah DAS (Daerah Aliran Sungai) Walanae, dan itu ada di Bone,” jelasnya.
Kemudian Bone juga memiliki masalah pada lahan kritis, yang dinilai signifikan terkikis akibat pengembangan kawasan. Bone juga merupakan salah satu sentra pangan, sehingga dinilai menjadi kabupaten yang paling cocok dalam implemetasi program dari ICRAF
“Jadi memang sebelum masuk di Bone kami ada kajian dulu,” jelasnya.
Peneliti ICRAF, Balgies Devi Fortuna menjelaskan tujuan dari program ini tak lain untuk membangun resiliensi di kalangan generasi muda. Mereka digembleng agar bisa bertahan di tengah iklim yang semakin memburuk.
