FAJAR, GAZA–Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyampaikan peringatan atas ancaman yang membayangi kehadiran Palestina di Gaza utara di tengah tindakan militer Israel yang tak henti-hentinya, pembatasan, dan pemindahan paksa.
Dikutip dari days of palestine, Kantor Komisaris Tinggi untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) telah mengeluarkan pernyataan serius, mengecam serangan Israel di Gaza utara, menggambarkannya sebagai mengerikan dan menyatakan keprihatinan yang mendalam atas situasi mengerikan orang-orang yang mengungsi dan potensi pemusnahan mereka.
Pernyataan tersebut menyoroti keadaan buruk warga sipil yang terjebak di Gaza utara, di mana kehidupan telah menjadi mustahil bagi banyak orang yang berada di ambang kelaparan.
Pemindahan paksa yang terus berlanjut dan pembatasan ketat pada bantuan kemanusiaan hanya memperdalam krisis, membuat banyak orang dalam keadaan putus asa.
Pengeboman Israel yang tak kenal ampun terhadap kamp pengungsi Jabalia dan sekitarnya, sebagaimana dilaporkan oleh PBB, terus menimbulkan malapetaka di wilayah utara.
Laporan menunjukkan bahwa pasukan Israel tidak hanya menargetkan warga sipil tetapi juga menjarah harta benda mereka dan menghancurkan rumah serta sekolah yang menyediakan tempat berlindung yang vital.
Philippe Lazzarini, Komisaris Jenderal Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), mengungkapkan bahwa Israel telah memblokir bantuan kemanusiaan penting untuk mencapai Gaza utara.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi Israel untuk menduduki Gaza utara dan menggusur paksa penduduknya, dengan alasan tindakan ini diperlukan untuk mencegah Hamas mendapatkan kembali.