Oleh: Muhammad Syarkawi Rauf (Ketua KPPU RI 2015 – 2018)
HARIAN.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Ekonom dari Inggris, Joan Violet Robinson periode 31 Oktober 1903 – 5 Agustus 1983 yang dinominasikan oleh banyak ekonom sebagai calon peraih hadiah nobel ekonomi tahun 1975 atas kontribusinya terhadap teori ekonomi modern.
Joan Violet Robinson terkenal dengan pernyataannya bahwa “penjajahan terhadap negara lain itu biadab, tetapi bisa dibayangkan bagaimana kondisi negara-negara di Asia, Afrika dan Amerika Latin tanpa adanya penjajahan.” Negara-negara tersebut akan hidup dalam institusi ekonomi dan politik ekstraktif yang eksploitatif.
Hal ini sejalan dengan pemikiran tiga pemenang hadiah Nobel Ekonomi 2024, yaitu: Daron Acemoglu dan Simon Johnson dari Massachusetts Institute of Technology, Cambridge, USA, serta James A. Robinson dari University of Chicago, IL, USA.
Ketiganya berpandangan bahwa terjadinya ketimpangan antar negara secara global disebabkan oleh perbedaan sistem ekonomi dan politik yang diperkenalkan oleh penjajah di masing-masing negara jajahan.
Penjajahan negara Eropa di berbagai belahan dunia terbagi menjadi dua model, yaitu: Pertama, penjajah Eropa membangun sistem ekonomi dan politik inklusif di negara jajahan. Kedua, penjajah Eropa memberikan ekslusifitas terhadap elit lokal dengan institusi ekonomi dan politik ekstraktif.
Model pertama, penjajah mengubah insitusi ekonomi dan politik di negara jajahan dari ekstraktif menjadi inklusif. Tujuannya, memberikan kesempatan yang luas bagi imigran Eropa (penjajah) untuk berpartisipasi dalam bidang ekonomi dan politik di negara-negara jajahan.