HARIAN.FAJAR.CO.ID, PALOPO –- Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Peduli Pilkada Kota Palopo menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Bawaslu Kota Palopo. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap kedaluwarsanya kasus pemalsuan ijazah Paket C Calon Wali Kota Palopo, Trisal Tahir, Rabu, 23 Oktober 2024.
Dalam aksinya, massa membawa tujuh poin tuntutan, salah satunya adalah desakan agar ketua Bawaslu mundur dari jabatannya karena dinilai gagal dalam menjalankan tugasnya.
Jenderal lapangan aksi, Viki, mengatakan bahwa mereka menganggap Ketua Bawaslu dan Gakkumdu Kota Palopo tidak berkualitas dalam menangani tindak pidana Pilkada yang terjadi di Kota Palopo.
“Karena kami melihat beberapa pelanggaran yang terjadi di Kota Palopo pada saat aksi demonstrasi kami sebelumnya, jawaban yang diberikan kepada kami sangat tidak berkualitas,” ungkapnya.
Ia menuturkan, kasus ini sudah sampai pada batasnya sehingga dinyatakan kedaluwarsa, dan pihaknya menganggap itu bukan hasil yang berkualitas.
“Tindakan selanjutnya, setelah mendapatkan hasil musyawarah tadi, kami menganggap belum mendapatkan hasil sampai hari ini, dan kami akan mengkaji jawaban yang telah diberikan,” jelasnya.
Ia menambahkan, ketika nantinya pihaknya menemukan kejanggalan dalam hasil musyawarah tersebut, mereka akan kembali melakukan aksi demonstrasi hingga kepastian hukumnya jelas.
“Kami menganggap tanggapan yang diberikan oleh Ketua Bawaslu tadi sangat tidak benar, hanya berdiskusi bahwa kasus ini sudah kedaluwarsa dan proses hukumnya tidak dilanjutkan,” bebernya.
