English English Indonesian Indonesian
oleh

Sadar akan Dibunuh, Yahya Sinwar sudah Instruksikan Hamas jangan Pernah Menyerah

FAJAR, GAZA–Pemimpin Hamas Yahya Sinwar sejak awal mengantisipasi kematiannya dan meninggalkan instruksi pada kelompok pejuang untuk terus bertempur.

Menurut New York Post, Sinwar yang jadi otak di balik serangan 7 Oktober 2023 telah mempersiapkan kematiannya, menginstruksikan kelompoknya untuk melanjutkan pertempuran tanpa menyerah pada zionis Israel.

Saat pasukan Israel menargetkan Gaza, Sinwar meninggalkan pesan, memperingatkan para pejuangnya agar tidak membuat konsesi apa pun dalam perundingan damai, bahkan setelah kematiannya, menurut mediator Arab yang dikutip oleh The Wall Street Journal.

Sinwar tahu waktunya terbatas, demikian dilaporkan Post, terutama setelah kematian sejumlah pejabat Hamas dan Hizbullah lainnya, termasuk pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah pada bulan September.

Dalam sebuah pesan yang disampaikan kepada para pemimpin politik Hamas di luar Gaza, Sinwar secara konsisten menolak usulan gencatan senjata, karena yakin bahwa hanya kemerdekaan yang akan menguntungkan warga Palestina.

Hamas tampaknya mengikuti arahan Sinwar. Kelompok tersebut menolak tawaran dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Jumat lalu, yang mengusulkan penyerahan diri sebagai ganti pembebasan para sandera yang tersisa di Gaza.

Sinwar juga menyarankan pembentukan dewan pemimpin untuk memerintah Gaza dan mengelola transisi ke kepemimpinan baru jika ia meninggal. Meskipun masih belum diketahui siapa yang akan menggantikannya, beberapa pihak menduga penggantinya adalah saudaranya, Mohammed Sinwar, yang dianggap sebagai cerminan cita-cita Yahya Sinwar dan memainkan peran penting dalam mengatur penculikan tentara Israel Gilad Shalit pada tahun 2006.

News Feed