FAJAR, GOWA — Literasi masyarakat menunjukkan seberapa besar potensi SDM dan kualitas mutu masyarakat sebuah daerah. Namun data yang disampaikan pegiat lietrasi nasional ini cukup memprihatinkan.
Dalam Diskusi Politik soal Pilkada Gowa, Bachtiar Adnan Kusuma SSos MM menyampaikan sejak 2022 dan 2023, Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) di Kabupaten Gowa menunjukkan ranking yang rendah.
Tahun 2023 misalnya, IPLM Gowa hanya 65,12 persen versi Kajian Survei Perpustakaan Nasional Indonesia. Jumlah ini jauh dibawah daerah lain seperti Parepare, Sidrap dan Pangkep.
“Tahun 2022 bahkan terendah di Sulsel, tertinggi Makassar, Tana Toraja dan Selayar,” kata Bachtiar Adnan Kusuma (BAK) dalam dialog Bedah Potensi Kemenangan Pilkada Gowa, Selasa (22/10).
Sebagai pegiat literasi dan penulis buku nasional yang berasal dari Kabupaten Gowa dia juga menyampaikan keprihatinan tersebut. Dibutuhkan kepala daerah yang bisa memperhatikan peningkatan literasi masyarakat ini.
Karenanya, dia mengingatkan masyarakat Gowa untuk berhati-hati memilih pemimpin dan menentukan pilihan mereka pada pilkada serentak 2024 mendatang.
Merujuk pada dua paslon yang bertarung di Pilkada Gowa saat ini, yakni HM Amir Uskara – Irmawati (Aurami) dan Husnia Talenrang – Darmawangsyah Muin, secara subjektif dia menyampaikan penilaiannya.
“Melihat buku yang telah ditebitkan oleh Pak HM Amir Uskara, baik sewaktu masih menjabat Anggota DPRD Kabupaten Gowa, DPRD Sulsel hingga DPR RI, tentu menunjukkan beliau paling peduli soal literasi,” bebernya.