FAJAR, MAKASSAR- Widitra Darwis, salah seorang ketua tim yang berlaga di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-37. Dia menorehkan prestasi gemilang dengan meraih 2 medali emas sekaligus. Karya berjudul “Dissolving Microneedle Patch Terinkorporasi ESAT6-CFP10: Strategi Baru Diagnostik Infeksi Laten Tuberkulosis,” meraih medali emas masing-masing pada kategori presentase dan poster.
Widitra menjelaskan risetnya yang bertujuan mengembangkan ESAT6-CFP10 (EC) yang terinkorporasi dalam sediaan dissolving microneedle patch (DMNP-EC) untuk meningkatkan akurasi diagnostik infeksi laten tuberkulosis (ILTB) dengan prosedur yang lebih praktis. Singkatnya, penelitian ini bertujuan untuk merancang formula yang bermanfaat untuk mengindentifikasi penyakit tuberkulosis pada tahapan infeksi laten.
“Alhamdulillah tim kami berhasil meraih dua medali pada poster dan presentasi. Kami mengikuti skema riset eksakta. Fokus riset kami tentang tuberkulosis, utamanya pada tahapan infeksi laten. Ada banyak tahapan dalam penyakit, salah satunya diagnosis. Pada TB, ini juga banyak tahapan infeksinya, dan fokus kami infeksi laten, yang mana orang bisa saja sudah terinfeksi, tapi terlihat sehat,” jelas Widiatra.
Keberhasilan Widitra ini tidak lepas dari dorongan dosen pendamping yang juga Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Unhas Prof. dr. Muh. Nasrum Massi, Ph.D, Sp.MK(K). “Prestasi ini tidak lepas dari bantuan serta arahan yang diberikan pembimbing kami yang mengarahkan sejak awal Januari lalu, sehingga menghasilkan tulisan yang baik.” Ungkap Widiatra.