English English Indonesian Indonesian
oleh

Widitra Darwis, Mahasiswa Unhas yang Raih 2 Medali Emas Sekaligus di Pimnas Ke-37: Inovasi Diagnosa Tuberkulosis Laten

Widitra juga menambahkan, selama proses penyusunan penelitian yang dilakukan, tentunya terdapat suka dan duka yang dihadapi. Namun, dengan kekompakan dan kerja sama tim yang baik serta dukungan dan arahan serta dosen pembimbing yang terus menyemangati. Kesulitan yang dihadapi bisa terselesaikan dengan baik.

Tes diagnostik standar untuk ILTB, yaitu interferon-gamma release assay (IGRA) ini sulit untuk diterapkan di Indonesia karena prosedurnya yang kompleks, sedangkan tuberculin skin test (TST) sering kali memberikan hasil positif palsu. Sehingga, tim ini kemudian melakukan pengembangan dengan metode formula baru.

Riset ini diawali dengan formulasi dan karakterisasi fisik DMNP-EC, dilanjutkan dengan uji in vivo. Hasil uji in vivo menunjukkan bahwa durasi 2 pekan merupakan waktu yang paling optimal dalam pembuatan model hewan ILTB. Oleh karena itu, DMNP-EC terbukti memberikan akurasi yang lebih tinggi dengan prosedur yang lebih praktis, sehingga dapat menjadi strategi baru yang efektif untuk diagnostik ILTB.

Selain Widitra Darwis, tim Detec ini terdiri atas: Azzahra Aurelya Shodan Razak (Fakultas Kedokteran), Primadona Putricia Samuel (Fakultas Kedokteran), St. Namirah (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam), Vira Yuniarty (Fakultas Farmasi). (*)

News Feed