FAJAR, JAKARTA — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir resmi melanjutkan kepemimpinannya setelah dilantik kembali oleh Presiden RI, Prabowo Subianto. Dalam masa jabatannya yang baru selama lima tahun ke depan, Erick berkomitmen untuk memaksimalkan program-program transformasi dan bersih-bersih BUMN yang telah dijalankan.
Erick menekankan pentingnya amanah yang dititipkan kepadanya untuk loyal kepada presiden dan memastikan program yang dijalankan dapat memberikan manfaat bagi rakyat. Pelantikan itu hal yang sudah berjalan seperti biasa. Namun yang terpenting adalah bagaimana memastikan program itu berjalan baik untuk rakyat sesuai dengan visi presiden.
Dipercaya lagi jadi Menteri BUMN, Erick menyebut dirinya ingin agar perusahaan pelat merah harus bekerja lebih keras, profesional dan transparan. Ia juga menyampaikan rencana memangkas BUMN hanya menjadi 30. Pentingnya kerja sama antara BUMN, sektor swasta, dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk meningkatkan kualitas perusahaan negara.
“Nantikan jumlah BUMN hanya 30-an, itu kan, menuju ke sana. Dengan pasar yang terbuka, kesimbangan antara swasta, UMKM, serta investasi dari luar negeri maupun BUMN akan tercipta,” kata Erick, Senin, 21 Oktober 2024.
Erick menyoroti potensi besar UMKM terhadap perekonomian negara dan berkomitmen untuk mendorong keberpihakan BUMN di sektor ini. “Ini menjadi fondasi yang kita lihat, terutama jika dibandingkan dengan negara-negara besar lainnya. Entrepreneurship kita hanya 3,4 persen, sementara negara lain berada di kisaran 5-8 persen,” jelasnya.