English English Indonesian Indonesian
oleh

Memilih Menteri

Oleh: Syamril
(Rektor Kalla Institute)

Saya membayangkan diri menjadi Presiden yang sedang memilih calon Menteri. Apa kriteria yang akan saya gunakan? Ada 4 kata yang semua berakhiran -ar yaitu: benar, pintar, kelar, dan tegar. Keempatnya diambil dari kepemimpinan Rasulullah dan model kompetensi Achievement Consulting. Mari kita lihat satu persatu.
Tugas pemimpin itu ada 4. Pertama, mengelola diri sendiri (manage oneself). Dari sifat Rasul ini ada di Shiddiq yang artinya benar. Orang yang benar akan mudah memimpin diri sendiri. Akan selalu melakukan hal yang benar.

Orang yang benar minimal memiliki dua ciri yaitu iman dan integritas. Iman terkait percaya kepada Allah, Tuhan yang Maha.Esa. Jika seseorang punya iman maka ada rasa takut kepada Allah. Dampaknya dia tidak akan melakukan penyimpangan dan penyalahgunaan jabatan karena takut kepada Allah. Semoga tidak korupsi dan selalu hati-hati saat menjabat.

Ciri kedua yaitu integritas. Ada dua tanda orang yang berintegritas yaitu suci dan sesuai. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan. Kesucian itu membuatnya berpikir sebelum bertindak. Apa yang dipikirkan, dikatakan dan dilakukan selalu hal yang baik dan benar. Juga ada kesesuaian antara pikiran, perkataan dan perbuatan. Apa yang dijanjikan akan ditunaikan. Apa yang dikatakan sesuai kenyataan. Pejabat yang punya integritas akan jujur dan adil dalam memimpin.

Cara menilai integritas yaitu dengan melihat rekam jejak selama berkiprah, menjabat dan ditugaskan di berbagai bidang. Pastikan tidak ada kasus hukum, tidak ada pelanggaran etika, tidak ada konflik kepentingan dan perilaku lain yang menyimpang. Mungkin sulit menemukan orang yang rekam jejaknya bersih dan terpuji. Tapi pasti ada dari banyak kandidat yang ada.

Tugas kedua dari pemimpin yaitu berfikir sehingga harus memiliki kemampuan berpikir (thinking skill) yang baik. Dari sifat Rasul yaitu fathonah yang artinya pintar. Pemimpin harus pintar agar bisa berpikir dengan tepat, cepat dan tidak diperdaya oleh lawan atau bawahan.

Minimal ada dua keterampilan berpikir yang harus kuat yaitu problem solving dan decision making. Pekerjaan pemimpin pasti banyak masalah. Bagi pemimpin level tinggi masalahnya lebih kompleks dan multi variabel. Untuk itu harus dapat berpikir kritis, kreatif, analitis, dan sintesis untuk mencari solusi yang tepat.

Setelah tahu solusi harus berani mengambil keputusan. Menimbang mana yang terbaik dari berbagai pilihan. Kadang mudah memilih tapi sering juga sulit karena dilematis atau menyangkut banyak pihak. Umumnya keputusan tidak bisa menyenangkan semua pihak. Pemimpin harus mampu melakukan optimasi dan mitigasi dampak dari keputusan yang akan diambil.

Tugas ketiga dari pemimpin yaitu mengelola pekerjaan (manage task). Dari sifat Rasul yaitu amanah atau professional. Jika suatu tugas diserahkan kepada orang yang profesional dampaknya tugas akan selesai, tuntas dan kelar.

Minimal ada dua kompetensi dalam mengelola tugas yaitu business acumen dan strategic execution. Business acumen yaitu paham dan menguasai bidang kerjanya. Tahu bisnis proses, anatomi, DNA, lika liku di bidang tugasnya sehingga dapat merumuskan program dengan tepat.

Strategic execution terkait kemampuan menjalankan, mengeksekusi apa yang direncanakan. Biasanya berhasil merencanakan. Tapi tidak dapat melaksanakan seluruh rencana karena kurang resources atau faktor leadership dan manajerial. Di sinilah pentingnya kemampuan mengeksekusi.

Tugas keempat dari pemimpin yaitu mampu mengelola tim (manage people). Dari sifat Rasul yaitu tabligh. Social skill nya bagus, mentalnya tegar dalam menghadapi orang lain. Apalagi jabatan publik dan politis. Ada banyak lawan politik yang bisa menjegal di tengah jalan.

Minimal ada dua kompetensi agar dapat mengelola tim dengan baik yaitu communication and team building. Komunikasi yaitu mampu menyampaikan ide dengan baik. Menyampaikan perintah dengan baik. Negosiasi, mediasi dengan baik. Membawa nama organisasi dgn baik. Menghadapi office politic dengan baik.

Kemampuan kedua yaitu team building. Mampu membangun tim yang kompak, sinergi, senasib sepenanggungan, bahu membahu dalam bekerja. Tim yang kompak akan bekerja dengan produktif dan bahagia.

Apakah menteri-menteri yang akan dipilih Presiden Prabowo memiliki 4-ar yaitu benar, pintar, kelar dan tegar? Apakah para menteri dapat mengelola diri sendiri, mampu berpikir dengan baik, mengelola pekerjaan, dan mengelola tim? Kita tunggu saja pengumuman resmi sebelum pelantikan. (*)

News Feed