Kemudiqn hari kedua dimulai dengan morning call dan morning exercise, yang bertujuan untuk membangkitkan semangat peserta.
Sarapan bersama menjadi kesempatan bagi semua untuk menjalin komunikasi lebih dekat sebelum melanjutkan aktivitas yang telah direncanakan.
“Melalui kegiatan ini, peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan mengenai seni dan budaya, tetapi juga pengalaman berharga dalam bertahan hidup di alam terbuka,” ungkapnya.
Pelestarian lingkungan menjadi tema penting yang diangkat selama acara, dengan harapan bahwa peserta akan lebih sadar dan peduli terhadap kondisi alam.
Kegiatan Kemah Seni ini diharapkan dapat menjadi agenda tahunan, memberikan peluang bagi mahasiswa dan komunitas seni untuk terus berkembang dan berkolaborasi.
Upaya ini juga sejalan dengan visi untuk mempromosikan budaya lokal dan meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan.
Dengan antusiasme yang tinggi dari semua peserta, kegiatan Kemah Seni di Makassar berhasil menciptakan pengalaman yang tak terlupakan.
Ini juga menyatukan berbagai elemen masyarakat dalam satu tujuan untuk melestarikan seni dan budaya. (wis)