Program ini bertujuan untuk memberikan wawasan internasional dan mengasah kemampuan siswa agar mampu bersaing di tingkat global.
Arafah menjelaskan, kegiatan studi banding bukan hanya sekadar melihat tempat baru, tetapi juga berupaya mengubah pola pikir siswa.
“Kami ingin siswa berpikir besar dan menyadari potensi mereka di kancah internasional,” ungkapnya.
Selain itu, Yayasan Al-Biruni Mandiri mengadopsi kurikulum Cambridge yang dikenal secara global.
Kurikulum ini tidak hanya memfokuskan pada materi pelajaran, tetapi juga mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan inovatif di kalangan siswa.
Ekspansi pendidikan menjadi salah satu fokus utama yayasan. Arafah mengungkapkan rencana untuk membuka cabang baru di Parepare pada tahun depan.
“Kami ingin memastikan semakin banyak anak-anak yang dapat mengakses pendidikan berkualitas,” ujarnya.
Langkah ekspansi ke Parepare dianggap strategis untuk meningkatkan akses pendidikan di Sulawesi Selatan.
Arafah percaya bahwa peningkatan standar pendidikan di daerah tersebut adalah langkah penting bagi masa depan generasi muda.
Yayasan Al-Biruni Mandiri tidak hanya berkomitmen pada pencapaian akademis, tetapi juga pada pengembangan keterampilan kepemimpinan.
Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan di masa depan yang semakin kompleks.
Melalui berbagai program dan inovasi, Yayasan Al-Biruni Mandiri membuktikan diri sebagai lembaga pendidikan yang berkomitmen pada pengembangan siswa secara holistik.
Yayasan ini siap mencetak generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga kompetitif di tingkat global.
