FAJAR, LONDON — Duta Besar Arab Saudi untuk Inggris mendesak pemerintah Amerika Serikat untuk memenuhi ancamannya untuk menangguhkan pasokan senjata ke Israel kecuali lebih banyak bantuan kemanusiaan diizinkan masuk ke Gaza dalam 30 hari ke depan.
Dalam surat bernada tegas kepada Israel yang dipublikasikan minggu ini, Washington mengeluarkan ultimatum, memperingatkan bahwa pembatasan bantuan militer dapat diberlakukan pada dukungan di masa mendatang bagi negara itu kecuali krisis kemanusiaan yang berkembang di Gaza ditangani.
Berbicara kepada podcast “Power Play” POLITICO, Pangeran Khalid bin Bandar Al Saud mengatakan pemerintahan Joe Biden sekarang harus menepati janjinya.
“Kita harus berasumsi bahwa Amerika bersungguh-sungguh dengan apa yang mereka katakan; dunia akan menjadi mengerikan jika mereka tidak melakukannya,” katanya.
“Di masa lalu kita telah melihat Amerika Serikat membuat janji yang tidak dipenuhinya dan berakhir dengan bencana. Terkait konflik ini, konsekuensi dari tidak menindaklanjuti apa yang Anda katakan jauh lebih besar … tidak ada negara lain yang dapat memengaruhi Israel seperti Amerika Serikat,” lanjutnya.
Berbicara kepada pembawa acara Anne McElvoy, Khalid juga mengkritik perilaku Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gaza serta pertempuran yang berkembang di Lebanon selatan melawan militan Hizbullah, dengan menyarankan Amerika harus “menentang” dalam menuntut gencatan senjata yang komprehensif.
“Dari luar, tampaknya Israel tidak mendengarkan dan bukan itu yang dilakukan teman. Namun, pada akhirnya jika Anda menentang, ini akan menimbulkan respons,” katanya.
