“Kami dari guru sangat berharap ini terbayarkan dalam waktu dekat,” tuturnya.
Ahmadi bersama guru lainnya kecewa terhadap Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang selalu berdalih telah mengusulkan terkait masalah ini.
“Dan mengatakan itu ranah keuangan, padahal kami menuntut kapan dibayarkan, katanya sudah ada anggarannya tapi belum di transfer ke guru. Uangnya ke mana, dikemanakan pemda dana sertifikasi? Dengan alasan bahwa anggaran APBD selalu defisit,” bebernya.
“Dan kami tetap menuntut hak kami sebagai guru. Kami sangat berharap kepada pemda segara terpanggil hatinya untuk membayar sertifikasi guru. Sangat kecewa, pasti sangat kecewa. Bukan hanya saya, hampir seluruh guru dari TK hingga SMP,” lanjut Ahmadi. (ams)