BONE, FAJAR – Sebelas daerah meraih Piala Adipura tahun lalu. Tahun ini, defisit anggaran jadi kendala.
PAREPARE, Maros, Pangkep, Barru, Pinrang, Sidrap, Palopo, Lutim, Soppeng, Bulukumba, dan Bone kini berjuang bisa mempertahankannya. Di Maros dan Pangkep, media jalan yang dijadikan taman, diperbaharui.
Tim membersihkan dan mengecat ulang wilayah yang menjadi objek penilaian. Termasuk di jalan trans-Sulawesi. Mereka mengejar target meraih Piala Adipura 2024. Sayang, tak semua daerah mampu maksimal. Bone, salah satunya.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone memiliki tugas berat mempertahankan Piala Adipura. Defisit anggaran membuat pembenahan lingkungan sulit dilakukan. Tahun ini mereka kesulitan memenuhi sejumlah syarat perbaikan yang diminta oleh tim penilai.
Piala Adipura 2023 yang diperoleh Pemkab Bone dengan sejumlah syarat dan catatan dari tim penilai, yakni dengan pembenahan prasarana Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
TPA Bone saat ini tak memiliki akses jalan yang memadai, alias dalam kondisi rusak.
Kemudian TPA juga dinilai memerlukan talud penahan sampah untuk memastikan sampah-sampah ini tak meluber atau longsor. Sayangnya, pemkab tak bisa memenuhi syarat perbaikan tersebut lantaran tak memiliki anggaran pembenahan.
“Memang kendalanya tahun ini agak berat daripada tahun sebelumnya. Kenapa? Karena tahun ini kita sama tahu keuangan pemda betul-betul defisit. Sehingga program penanganan sampah banyak yang tidak bisa direalisasikan, misal kayak di TPA ini,” terang Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bone, Dray Vibrianto, kemarin.
