Andi Nurhaldin juga menyampaikan permohonan maaf mewakili Taqyuddin Djabbar yang tidak dapat hadir dalam kesempatan tersebut karena alasan tertentu.
Dalam sesi tanya jawab, masyarakat diberikan kesempatan untuk menyampaikan aspirasi dan pertanyaan. Muslimin, mantan Ketua RW, menyatakan,
“Selama menjabat 4 tahun sebagai ketua RW, saya diberhentikan karena alasan yang tidak jelas. Seharusnya, jika ada ketua RW yang vokal dan ingin memperbaiki, kenapa tidak didukung? Program-program yang Bapak tawarkan sangat menarik. Saya berharap janji-janji yang disampaikan benar-benar bisa dijalankan dalam lima tahun ke depan. Mari kita dukung Bapak ANH-TQ.”
Menanggapi hal tersebut, ANH menjawab, pemimpin dipilih oleh masyarakat, maka masyarakat juga yang berhak menurunkan. Kecuali ada pelanggaran yang fatal, pemberhentian tidak seharusnya dilakukan begitu saja. Ketua RT dan RW adalah penyambung lidah antara masyarakat dan Wali Kota. Oleh karena itu, saya turun untuk memperbaiki kesejahteraan mereka.
“Saya siap ditantang oleh masyarakat Parepare untuk mewujudkan 15 program yang kami susun. Tapi, jadikan saya dulu Wali Kota, baru tantang saya untuk menepati janji. Insyaallah, dalam waktu lima tahun atau satu periode, saya akan menuntaskan semuanya,” tutup ANH. (*)