JAKARTA, FAJAR – Polisi mengusut tewasnya calon gubernur (cagub) Maluku Utara (Malut) Benny Laos. Apalagi, ada kejanggalan terkait speedboat yang dipakai.
Perwakilan keluarga Benny Laos, Andi Zulkarnaen Anwar Mallarangeng atau Choel Mallarangeng mengatakan sudah mendengar adanya informasi mengenai adanya dua orang tidak dikenal (OTK) yang naik ke speedboat sebelum insiden ledakan terjadi.
Dia juga mendengar hal-hal lain sebelum kejadian ledakan speedboat tersebut. Dia pun menyerahkannya kepada pihak yang berwenang. ”Kami tidak boleh berspekulasi, karena ini bukan hal yang sesederhana itu,” ujar Choel, sapaannya di Rumah Duka (RD) Sentosa di RSPAD Gatot Soebroto, Minggu (13/10/2024).
Jenazah mantan Bupati Pulau Morotai yang meninggal usai meledaknya speedboat di pelabuhan regional Pulau Taliabu, Malut itu rencananya akan dikebumikan besok, Selasa (15/10/2024).
Istri Benny Laos, Sherly Tjoanda, masih menjalani perawatan usai mengalami luka bakar dan patah tulang.
Bersama suaminya, Sherly turut menjadi korban insiden ledakan speedboat.
”Istrinya mengalami luka bakar dan sudah diberikan pertolongan,” terangnya.
Benny Laos meninggal dunia usai insiden meledaknya speedboat Bella 72 di Pelabuhan Regional Bobong, Pulau Taliabu, Sabtu (12/10/2024). Insiden nahas itu terjadi tidak lama setelah pengisian bahan bakar minyak (BBM) speedboat.
Total, sebanyak enam orang meninggal dunia, 10 orang menjalani perawatan dan 17 lainnya selamat. ”Kami dari pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya kepada negara dalam urusan (pengusutan, Red) seperti ini,” imbuhnya.
(tyo/jpg/zuk)