Pengedaran rupiah di seluruh wilayah NKRI bukan hanya soal alat pembayaran, tetapi juga simbol kedaulatan bangsa. Tantangan geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau dengan infrastruktur terbatas menjadikan sinergi dengan TNI AL sangat penting untuk memastikan distribusi uang di daerah 3T.
Selain melaksanakan penukaran uang, BI Sulsel juga mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya “Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah” (CBP), mengajak masyarakat untuk mengenali, merawat, dan menjaga rupiah. Edukasi ini penting agar masyarakat di wilayah 3T dapat memahami nilai rupiah sebagai simbol kebanggaan nasional dan alat pembayaran yang sah.
Peserta ekspedisi kali ini tidak hanya dari BI Sulsel, tetapi juga melibatkan 16 orang dari berbagai satuan kerja BI di Indonesia, termasuk Departemen Pengelolaan Uang (DPU), dan perwakilan BI dari Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku, hingga Kalimantan Timur.
“Pihaknya juga menyelenggarakan sunatan massal sebagai bagian dari kontribusi sosial bagi masyarakat di pulau terluar yang dikunjungi yaitu pulau jinato di desa jinato dan pulau selayar di Desa Botolempangan.
Dengan langkah-langkah ini, BI Sulsel berharap dapat memperkuat kehadiran rupiah di wilayah terluar sekaligus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat setempat melalui program-program sosial yang dibawa dalam ekspedisi ini,” ucapnya.
Komandan Lantamal VI Makassar, Brigadir Jenderal TNI (Mar) Andi Rahmat M, menjelaskan, bahwa ekspedisi ini akan dikawal oleh 51 personel TNI Angkatan Laut. Mereka menggunakan KRI Tombak, sebuah kapal cepat yang dilengkapi dengan persenjataan lengkap untuk menjamin keamanan, mengingat jumlah uang yang dibawa cukup besar. Kapal ini juga memiliki manuver cepat, sehingga dapat menjangkau pulau-pulau kecil dengan lebih efisien.