Kinerja intermediasi perbankan Sulsel terjaga dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) 123,72 persen dan tingkat rasio kredit bermasalah berada di level aman 2,98 persen.
Perbankan syariah turut menunjukkan pertumbuhan yang lebih tinggi pada posisi Agustus 2024. Hal ini tercermin dari aset perbankan syariah yang tumbuh sebesar 16,86 persen (yoy) menjadi Rp15,54 triliun, dengan penghimpunan DPK yang tumbuh sangat tinggi 21,10 persen menjadi Rp11,26 triliun dan penyaluran pembiayaan yang juga tumbuh sebesar 17,22 persen (yoy) menjadi Rp13,26 triliun.
“Tingkat intermediasi perbankan syariah juga berada pada level 117,72 persen dengan tingkat NPF pada level aman 2,26 persen,” tuturnya.
Darwisman menjelaskan kredit usaha mikro mendominasi penyaluran kredit. (edo)