English English Indonesian Indonesian
oleh

Korban KKB, Isak Tangis Keluarga Iringi Jenazah Praka Anumerta Ilham Jaya di Bone

FAJAR, BONE – Isak tangis keluarga mengiringi kedatangan jenazah anggota TNI Yonif Raider 509/B1, Praka Anumerta Ilham Jaya, di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Keluarga tidak menyangka bahwa sosok yang kuat dan baik hati tersebut telah tiada.

Praka Anumerta Ilham Jaya (24) gugur setelah ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah.

Jenazah tiba di rumah duka di BTN Toddoppuli, Kelurahan Bulu Tempe, Kecamatan Tanete Riattang Barat, sekitar pukul 15.00 WITA, setelah diterbangkan dari Kabupaten Intan Jaya menuju Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. Jenazah kemudian dibawa menggunakan ambulans ke Kabupaten Bone.

Kedatangan jenazah disambut dengan isak tangis dari keluarga, sementara beberapa karangan bunga terlihat memenuhi area rumah duka.

Upacara pemakaman Praka Anumerta Ilham Jaya dilaksanakan sekitar pukul 14.30 WITA di Taman Makam Pahlawan (TMP) Watampone.

Iring-iringan pengantar jenazah, termasuk satuan TNI dari Kodim 1407 Bone, turut mengiringi kepergian Praka Anumerta Ilham Jaya. Tangisan keluarga semakin pecah saat jenazah dimasukkan ke dalam liang lahat.

Kepergian pria kelahiran tahun 2000 ini meninggalkan duka yang mendalam. Paman korban, Asri, yang ditemui oleh FAJAR usai pemakaman, menceritakan bagaimana keluarga sangat terkejut ketika menerima kabar dari kesatuan di Papua bahwa keponakannya gugur saat menjalankan tugas pada Senin, 7 Oktober.

“Katanya terjadi kontak senjata dengan OPM di Desa Titigi, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya,” jelasnya.

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 11.00 WITA. Saat itu, Praka Anumerta Ilham Jaya baru saja selesai melakukan patroli. Ketika tim patroli berbaris untuk kembali ke pos, Praka Anumerta Ilham Jaya berencana melaksanakan salat. Namun, tiba-tiba terdengar tembakan yang mengenai korban yang berada di barisan belakang.

Kejadian ini menjadi pukulan berat bagi keluarga, terutama karena seminggu sebelum kejadian, almarhum yang merupakan putra sulung dari dua bersaudara, sempat berbincang dengan paman dan bibinya tentang kondisi ibunya yang sedang dirawat di RSUD Tenriawaru Bone setelah mengalami kecelakaan.

“Tiap kali dia menelepon, dia selalu menanyakan kabar keluarga, ponakan, dan sepupu-sepupunya. Dia selalu berharap agar mereka bisa sekolah dengan baik dan menjadi tentara,” kata Asri dengan mata berkaca-kaca.

“Dia anak yang rajin dan selalu mendengarkan nasihat, mungkin itu pertanda bahwa dia tidak akan lama di dunia ini,” lanjutnya.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone melalui Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) menyampaikan duka cita yang mendalam.

“Infonya sudah kami terima, dan telah disampaikan kepada Pak Sekda dan Pj Bupati. Pemkab Bone berduka atas kepergian Praka Anumerta Ilham Jaya,” ujar Kepala Kesbangpol Bone, Andi Sumardi Suaib, kepada FAJAR, Selasa, 8 Oktober.

Dia menambahkan bahwa Bone telah kehilangan putra daerah yang gugur sebagai pahlawan negara. Dia berharap agar keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. (an/*)

News Feed