English English Indonesian Indonesian
oleh

Koalisi Pengusung dalam Kampanye Pilgub Sulsel

Koalisi partai politik pengusung pasangan salah satu calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) menghadapi isu ketidaksolidan. Meskipun didukung partai-partai besar yang menang Pemilu 2024 lalu, seperti keterlibatan dan koordinasi antarpartai dalam kampanye dinilai belum optimal. Adanya ketidakselarasan strategi kampanye di antara partai pengusung yang dapat menghambat kinerja mesin politik salah satu calon di lapangan. Minimnya keterlibatan sejumlah tokoh partai dalam kampanye besar salah satu calon menjadi petanda adanya persoalan internal. Beberapa agenda kampanye di sejumlah daerah terlihat hanya dihadiri perwakilan satu atau dua partai, sementara partai lain tidak menunjukkan partisipasi yang signifikan.

Ketidakhadiran tokoh partai disebabkan oleh “sinkronisasi” antara harapan kader dan kualitas calon yang diusung. Kualitas dan karakter calon pemimpin ini menimbulkan sikap apatis di kalangan kader partai pengusung. Adapun faktor ketidakpuasan terhadap rekam jejak kepemimpinan yang dirasa belum mampu memberikan perubahan signifikan bagi Sulawesi Selatan selama dua tahun lebih.

Masyarakat Sulawesi Selatan perlu mempertimbangkan dengan matang kualitas kepemimpinan calon pemimpin yang akan menjabat selama lima tahun ke depan. Masyarakat harus melihat karakter dan kemampuan dalam tata kelola pemerintahan ketika menentukan pilihan. Isu ketidakkompakan ini kini menjadi perhatian publik, terutama ketika sejumlah tokoh penting dari partai pengusung tidak hadir dalam beberapa acara besar kampanye. Dengan adanya perbaikan koordinasi, pasangan salah satu calon dapat lebih maksimal dalam menggalang dukungan dari basis-basis pemilih di Sulawesi Selatan. (*)

News Feed