English English Indonesian Indonesian
oleh

Japanese Model dan Kebijakan R&D Nasional

Sementara Korea terkenal dengan ungkapan “Korea is a diligent follower of Japanese industrial policy”. Dimana, pada saat Korea memulai R&D policy, posisi Korea 30 tahun di belakang Jepang. Korea kemudian meniru “Japanese model” dalam pengembangan R&D dan industrialisasinya.

Kata kunci kemajuan ekonomi Jepang adalah penerapan kebijakan industri yang didukung oleh kebijakan cooperative R&D. Dimana, perusahaan yang seharusnya bersaing satu sama lain, didorong untuk bekerja sama dalam melakukan R&D dalam skala yang sangat besar. Kebijakan R&D Jepang dimulai dari Very Large Scale Integrated Cicuit (VLSI) tahun 1975.

Kebijakan VLSI 1975 diperkenalkan untuk menyalip AS dalam hal pengembangan teknologi dan sekaligus industri semikonduktor. Kebijakan R&D Jepang didukung oleh intervensi pemerintah yang sangat ekstensif dan juga proyek R&D yang dilakukan secara bersama-sama oleh perusahaan besar Jepang.

Sehingga dalam hal R&D, Jepang sudah setara dengan negara-negara maju, seperti Inggris, Jerman, dan AS sejak tahun 1970-an. Sementara Korea yang meniru “Japanese model” dalam hal pengembangan R&D baru mencapai level negara-negara Eropa pada tahun 1990-an. Bahkan, sejak 1990-an, Korea sudah melampaui Jepang dalam hal pertumbuhan R&D.

Kebijakan R&D Jepang dalam VLSI 1975 memuat tiga hal pokok, yaitu: pertama, kebijakan R&D fokus pada sektor tertentu, seperti industri semikonduktor, otomotif, dan lainnya. Kedua, kerjasama R&D oleh perusahaan sejenis dalam industri yang sama. Ketiga, sharing biaya antara kompetitor dalam industri sejenis untuk mencapai skala R&D yang sangat besar.

News Feed