FAJAR, BONE – Pendidikan dan kesehatan merupakan kebutuhan mendasar, sehingga kemudahan aksesnya harus terjamin. Sayangnya hal ini dinilai masih sulit dirasakan sebagian masyarakat Bone.
Sektor pendidikan tercatat di 2023 jumlah putus sekolah berada di angka 12 ribu jiwa, di mana salah satu faktornya adalah ekonomi. Kemudian pemerataan tenaga pengajar membuat pendidikan di sejumlah wilayah timpang.
Lalu di sektor kesehatan angka harapan lama hidup di Bone masih 68 tahun, atau menjadi salah satu yang terendah di Sulsel dibanding dengan rata-rata daerah lain yakni di atas 70 tahun. Masalah ini kemudian disorot Paslon Bupati Bone Andi Rio Idris Padjalangi- Amir Mahmud (SipakaRioMi) lewat Program Meningkatkan Insentif Sekolah dan Kesehatan (Manis Sehat).
SipakaRioMi merancang Peningkatan dan Pemerataan Mutu Tenaga Pengajar. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mana para tenaga pengajar diberikan pelatihan dan sertifikasi di seluruh wilayah.
“Pemerataan kualitas tenaga pengajar di sekolah-sekolah akan memastikan setiap siswa mendapatkan pendidikan berkualitas, baik di perkotaan maupun di pedesaan,” ujar Andi Rio.
SipakaRioMi juga merancang penyediaan perlengkapan sekolah secara gratis bagi siswa dari keluarga kurang mampu, termasuk seragam, buku pelajaran, dan alat tulis.
Program ini membantu meringankan beban biaya pendidikan dan memastikan semua anak dapat belajar tanpa terkendala masalah finansial.
Sementara di sektor kesehatan guna meningkatkan rata-rata harapan hidup masyarakat Bone, dirancang pembangunan dua rumah sakit (RS) bertaraf nasional.