“Sehingga tersendat pembayaran, banyak demo-demo menyangkut pembayaran. Susah memang, kalau ada anggarannya masuk dibayar semua dulu yang kita anggap persoalan mendesak dan yang penting didahulukan, tapi sebenarnya penting semua,” ucap legislator Demokrat Enrekang ini.
Hairul berharap nama-nama yang diusulkan ini dapat mengatasi masalah dan persoalan yang ada di Pemkab Enrekang dengan menggunakan APBD 2025.
“Saya harapkan itu mudah-mudahan bisa mengurangi bebannya bupati terpilih nantinya. Kurangi defisit supaya bisa terbayarkan. Kan, kalau itu tidak ada bebannya dia karena sampai bulan Januari dan selesai pelantikan selesai, kan, dia,” harapnya.
Begitu pun dengan anggota DPRD Enrekang lainnya, Umar mengungkapkan bahwa pengusulan tiga nama tersebut berdasarkan evaluasi yang dilakukan oleh masing-masing fraksi di DPRD Enrekang.
“Kita ini objektif saja tidak melihat kondisi Enrekang. Objektif saja dari kondisi daerah, kondisi keuangan daerah muncul informasi, muncul pendapat-pendapat dari beberapa partai,” ungkap Umar.
Legislator Nasdem Enrekang ini mengungkapkan bahwa selain masalah tersebut, memang jabatan Baba akan berakhir pada 31 Oktober mendatang.
Sementara itu, Pj Bupati Enrekang, Baba belum merespons terkait isu pergantian kursi yang didudukinya. (ams/zuk)
