MAROS, FAJAR — Musim kemarau membawa dampak. Ketersediaan air baku di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Pattontongan dan Tanralili makin berkurang.
Akibatnya, distribusi air bersih kepada pelanggan mengalami gangguan. Terutama di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Mandai, Tanralili, dan sebagian Turikale.
PDAM Tirta Bantimurung Maros pun sudah disebarluaskan informasi ini kepada masyarakat. Berkurangnya distribusi air bersih dari IPA Pattontongan dan Tanralili berdampak pada ribuan pelanggan di tiga kecamatan.
“Ada sekitar 7.005 sambungan pelanggan yang terganggu distribusi airnya akibat musim kemarau,” jelas Kabag Teknik PDAM Tirta Bantimurung Maros, Abdul Rajab, kemarin.
Kondisi ini sudah terjadi dua hari terakhir. Air di penampungan hanya bisa dialirkan 2-3 jam saja ke rumah masyarakat.
“Kalau operasionalnya itu ditampung dulu di reservoir, tapi paling 2-3 jam operasional habis jadi off lagi,” ungkap Rajab.
Saat ini, air yang bisa dialirkan hanya sekitar 15 liter per detik. Padahal jika debit air normal, air yang bisa dialirkan mencapai 90 liter/detik.
“Kondisi ini diperkirakan akan berlangsung hingga turun hujan,” sebutnya.
Sementara itu, salah seorang warga Batangase, Anchank mengaku sudah dua hari air PDAM di rumahnya tak mengalir.
“Terpaksa kita gunakan air sumur tetangga untuk mandi dan mencuci. Tapi kalau untuk memasak, PDAM tetap mendistribusikan air bersih pakai mobil tangki,” akunya.
Dia berharap agar kemarau ini bisa cepat berlalu sehingga air PDAM bisa kembali normal mengaliri rumah para pelanggan PDAM. (rin/zuk)