“Olehnya diperlukan upaya yang luar biasa dalam mencapai prevalensi stunting 14 persen tahun ini,” sebutnya.
Menurutnya, telur merupakan sumber protein dan gizi yang baik apalagi jika dikaitkan dengan ekonomi keluarga. Maka telur sangat cocok sebagai makanan pencegah stunting.
Selanjutnya, kata Arwin, pihaknya akan mereplikasi kegiatan tersebut dan secara serentak bakal dilakukan di kelurahan-kelurahan di Makassar. “Diharapkan ini menjadi budaya minimal satu butir sehari untuk memenuhi gizi. Semoga memacu stakeholder sehingga bahu-membahu mewujudkan Makassar bebas stunting,” harapnya. Acara kali ini diikuti oleh 150 anak dari PAUD dan TK se-Makassar. (mum)