Seluruh rangkaian kegiatan dirancang untuk mendorong peserta agar terus aktif berbahasa Inggris, seluruh peserta diwajibkan untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris selama kegiatan berlangsung, baik dengan sesama peserta, panitia, maupun mentor.
Menariknya, panitia menyediakan 160 tenda untuk seluruh peserta tanpa dipungut biaya sepeser pun.
Salah Seorang peserta dari prodi D3 Seni Kuliner, Sadella Movangga mengaku jika ini pengalaman pertamanya ngecamp. Namun unik karena diwajibkan berbahasa Inggris.
Hal ini tentunya kata dia, membuat dirinya termotivasi untuk belajar dan terbiasa. Apalagi campnya sangat fun, sebab selain edukasi ada juga kegiatan entertainment dan berbaur dengan alam.
“Kegiatan english camp ini sangat bermanfaat, membantu kita mengembangkan skill bahasa inggris ,” tuturnya.
Della sapaannya— juga mengakui jika kegiatan seperti ini juga membuatnya lebih akrab dengan prodi lain. Sebab ia berbaur dengan mahasiswa dari prodi lainnya.
“Kita dibagi pertenda dengan berbaur bersama prodi jurusan berbeda,” tuturnya.(wis)