English English Indonesian Indonesian
oleh

Riviu Kinerja BSSB Jelang Akhir 2024

Oleh: Marsuki

(Guru Besar FEB Unhas dan Komisaris Independen BSSB)

HARIAN.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – Strategi dan penting arahan Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh sebagai Pemegang Saham Pengendali (PSP) Bank Pembangunan Sulselbar (BSSB) kepada Komisaris dan Direksi, Sabtu lalu.

Acara dimaksudkan untuk evaluasi kinerja BSSB dan menjelang akhir 2024. Pj gubernur mengawali diskusi dan mengangkat dua tema pokok yang akan dibahas. Pertama bagaimana kinerja pengelolaan bisnis BSSB dan bagaimana ke depannya. Kedua, sejauh mana implementasi kebijakan penyaluran kredit kecil BSSB, utamanya KUR.

Dirut BSSB memberi penjelasan untuk menggambarkan posisi perbankan umumnya dan khususnya BPD secara makro, sekaligus mengaitkannya dengan BSSB, berdasarkan data-data yang ada, di antaranya data dari Asosiasi Perbankan Daerah (ASBANDA).

Terungkap, BSSB menempati posisi perolehan laba tertinggi ke tujuh (7) dari 27 BPD di Indonesia, periode Agustus 2024. Posisi tertinggi pertama Bank BJB dan terendah ke 27, Bank Banten. Walau demikian laba BSSB tampaknya lebih rendah dari tahun sebelumnya.

BPD di luar Pulau Jawa yang lebih tinggi labanya dari BSSB, yaitu Bank Bali, Bank Sumut, dan Bank Papua. Uniknya Bank DKI justru menempati posisi kedua terendah atau urutan kesembilan dari laba BSSB.

Kondisi perkembangan indikator laba tersebut menggambarkan bahwa BPD di seluruh Indonesia, kebanyakan masih menghadapi beberapa masalah. Baik karena karakter kelembagaannya yang berbeda, pengaruh kondisi makro yang belum stabil maupun akibat adanya perubahan regulasi otoritas pusat. 

News Feed