English English Indonesian Indonesian
oleh

Riviu Kinerja BSSB Jelang Akhir 2024

Diproyeksi, penyaluran KUR hingga akhir tahun 2024 secara konservatif bisa mencapai Rp408,48 miliar. Secara moderat, bisa mencapai Rp508,49 miliar, atau secara agresif, bisa mencapai Rp 1 triliun. Akan tetapi, direksi menyampaikan hanya bisa yakin merealisasikan pada prakiraan konservatif.

Ada beberapa hal dihadapi di lapangan untuk implementasi KUR. Di antaranya, banyak calon debitur tidak lolos syarat slik checking karena ada kredit mereka. Masih kurang tenaga pemasar KUR di banyak cabang BSSB.

Masih kurang kolaborasi dengan Pemda dengan sektor unggulan untuk bisa jadi target pembiayaan, sebab belum ada data dari Pemda CPCL yang bisa dijadikan pipeline cabang. Selain itu belum maksimalnya peran off-taker dalam melakukan pendampingan.

Terakhir, Pj Gubernur menanggapi perkembangan beberapa data dan penjelasan yang disampaikan direksi dengan menekankan dan menanyakan beberapa aspek. Utamayan terkait penurunan laba dan lambatnya kredit disalurkan, serta posisi keterbatasan likuiditas, sehingga dianggap perlu menjadi perhatian serius untuk ditangani.

Sehingga pada akhir 2024, target yang ditetapkan dalam RBB bank tercapai. Sambil memberi dorongan dan spirit untuk berbuat yang terbaik juga memberi masukan dengan beberapa terobosan pemikiran kebijakan yang perlu dilakukan.

Di antaranya perlu semakin memperluas pasar, jaringan kerjasama dengan pihak pemilik dana, lebih fokus pada capitive market yaitu ASN, serta terus mendukung kebijakan yang sudah ditetapkan dengan Pemprov, Pemda/Pemkot.

News Feed