English English Indonesian Indonesian
oleh

Pengembang Kesulitan Bayar Kredit di Bank

Developer Desak
Tambahan Kuota Segera Cair

FAJAR, MAKASSAR- Penambahan kuota rumah subsidi sudah disetujui pemerintah, yakni 34 ribu unit. Hanya saja, anggarannya belum tersalurkan ke pihak perbankan. Pengembang pun berharap agar segera dieksekusi, mereka butuh cash flow. Sebab, kewajiban pembayaran kredit konstruksi terus jalan.

Sekrtaris REI Sulsel, Khoiruman menuturkan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) habis sejak Juli 2024.
Dampaknya sangat besar buat pengembang, salah satunya kesulitan membayar kewajiban di bank. Sehingga banyak pengembang yang menyurat ke asosiasi (REI) terkait ini.

Pihaknya pun dari awal komitmen untuk mengawal penambahan kuota tersebut. Menurutnya penambahan kuota sudah disetujui, sisa menunggu eksekusi. Bahkan, kata dia, para perbankan sudah dianjurkan untuk memberikan talangan, hanya spesifikasi masih ditunggu oleh para perbankan

Founder PT Togika Group, Mustajab Mudji mengatakan bahwa untuk saat ini tren penjualan properti masih bagus hal tersebut didukung oleh beberapa kebijakan dari pemerintah. Apalagi masih ada keringan pajak PPN DTP untuk perumahan komersial.
Untuk segmen subsidi, kata dia, juga masih bagus, meski kuota masih kosong. Namun penjualan tetap bisa dilakukan.

“Jadi sekarang belum ada kuota FLPP, kita menunggu tambahan lagi. Jadi kita bisa menjual, tapi tidak bisa akad kredit, nanti setelah ada tambahan kuota baru bisa akad kredit” terangnya.

Mustajab mengungkapkan dengan habisnya kuota FLPP ini berdampak signifikan bagi para pengembang. Pengembang mengalami kesulitan cash flow atau saldo bersih uang tunai yang masuk dan keluar pada periode waktu tertentu.

News Feed