FAJAR, TEL AVIV–Di tengah upaya Israel untuk mengisolasi Jalur Gaza, memanfaatkan perang di Lebanon, dan mengancam akan memperluasnya ke Iran, mayoritas warga Israel masih percaya bahwa tidak ada peluang mereka untuk menang atas Hamas.
Sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh lembaga penyiaran publik Israel KAN mengungkapkan bahwa hanya 27% warga Israel yang percaya bahwa negara mereka telah “memenangkan perang di Gaza,” sementara 35% berpikir bahwa negara mereka telah “kalah.” Sisanya, atau 38% warga Israel, mengatakan mereka tidak yakin dengan jawaban mereka.
Analisis mendalam dari jajak pendapat tersebut seperti dikutip dari Asharq Al Awsat juga menunjukkan bahwa ketika ditanya tentang hasil yang dicapai Israel dalam perang di Gaza, ketidakpastian merajalela di antara para pendukung partai koalisi yang berkuasa yang dipimpin oleh Benjamin Netanyahu, yang berbicara tentang kemenangan yang mutlak dan luar biasa.
Di antara para pemilih koalisi, 47% merasa Israel telah menang. Sementara itu, 48% pemilih oposisi percaya negara itu telah kalah.
Menurut jajak pendapat terbaru, 14% pemukim Israel mengatakan mereka bersedia tinggal di permukiman dekat perbatasan dengan Jalur Gaza setelah perang berakhir. Sebagai balasannya, sekitar 86% pemukim Israel menyatakan keengganan mereka untuk tinggal di permukiman tersebut.
Selain itu, 12% warga Israel melaporkan kehilangan anggota keluarga atau teman dekat selama serangan Hamas pada 7 Oktober dan perang yang dilancarkan Israel sebagai tanggapan atas serangan tersebut. Selain itu, 36% mengatakan mereka mengenal seseorang yang tewas, yang menunjukkan bahwa 48% secara pribadi terhubung dengan korban perang. Minggu lalu, jajak pendapat baru oleh surat kabar Israel Maariv menunjukkan bahwa sepertiga warga Israel mempertimbangkan untuk beremigrasi karena perang.