Lagi-lagi dalam hitungan menit. Ada enam orang yang mendatangi kantor KPU Palopo. Lima orang mengenakan kaus berwarna hitam. Ada yang mengenakan celana jin dan kain. Serta ada seseorang yang mengenakan sarung plus topi.
Seorang lainnya yang mengenakan kemeja dan celana jin, ia mungkin LO pasangan calon, tampak mondar mandir di dalam kantor KPU. Masuk ke dalam ruangan komisioner KPU. Entah ia sibuk mengurus atau membicarakan apa. Pemandangan yang kurang etis jelang penetapan calon.
Penulis juga sempat masuk ke dalam kantor KPU. Terpantau, tim Trisal Tahir duduk di ruangan Ketua KPU Palopo. Ada tiga orang. Di dalam ruangan, ada ketua KPU Palopo, Irwandi yang duduk di kursinya.
Kemudian, komisioner lainnya, Marzuki, duduk di sofa yang berada tepat di depan meja Irwandi. Ia berdampingan dengan tim Trisal Tahir.
Agak lama penulis berada di dalam kantor KPU Palopo. Tanda-tanda pleno bakal digelar pun belum ada. Mungkin belum kuorum. Penulis dan beberapa wartawan kemudian menunggu di luar.
Tidak berselang lama atau sekira pukul 20.30 WITA, tim Trisal Tahir mengajak para wartawan ke sebuah warkop. Maksudnya, menggelar konferensi pers dan membicarakan kontrak dengan media.
Penulis sempat ikut ke warkop yang dimaksud. Akan tetapi, ada firasat lain. Beberapa wartawan lain juga merasakan itu. “Kayaknya ini pengalihan, masa tidak ada wartawan yang tinggal di KPU,” ujarnya.
Dugaan itu seolah-olah benar adanya. Tepat, pukul 22.00 WITA, saat penulis bersama tiga wartawan lainnya kembali ke kantor KPU Palopo, pleno penetapan pasangan calon pun berakhir.